Warga Filipina marah, remaja diduga narkoba ditembak mati polisi secara brutal

BERITA GERHANA Warga Filipina dan kelompok oposisi mendesak Presiden Rodrigo Duterte untuk menghentikan pembunuhan brutal terhadap para tersangka narkoba. Desakan itu dipicu sebuah video memperlihatkan seorang bocah ditembak kepalanya dari belakang di sebuah gang sepi oleh seorang polisi berpakaian preman.

"Saya menantang Anda, Tuan Presiden, untuk menyampaikan perintah tegas dan jelas kepada semua jajaran kepolisian buat menghentikan pembunuhan ini," kata Senator oposisi Leila de Lima dalam pernyataannya yang ditulis tangan. De Lima saat ini berada di penjara karena didakwa terlibat perdagangan narkoba.

Laman the Independent melaporkan, Rabu (23/8), bocah siswa sekolah yang ditembak mati itu bernama Kian Loyd delos Santos. Menurut ahli forensik yang melakukan otopsi, delos Santos ditembak di bagian kepala dan telinga dari belakang ketika dia telungkup di tanah yang berarti tidak sedang melawan, sedangkan laporan polisi menyebut sebaliknya.

Keluarga korban membantah tuduhan polisi yang menyebut remaja itu pengedar narkoba. Sedangkan Duterte membela tindakan polisi meski mengatakan tiga petugas yang terlibat dalam pembunuhan remaja itu bisa dihukum jika melanggar aturan.

Duterte menuturkan dia sudah melihat rekaman video yang memperlihatkan aparat menyeret remaja laki-laki itu ke sebuah gang sepi hingga kemudian dia ditemukan tewas.

Dalam operasi aparat keamanan pekan lalu sebanyak 90 orang diduga terlibat narkoba dihabisi dalam tiga hari.